Sebuah penemuan terbaru bagi saya, dan mudah-mudahan ini akan membuka hati kita semua. sebagian teman, sanak saudara mungkin sudah mengetahui, tetapi ini hal baru bagi saya. sebuah penemuan fenomena baru.
Ketika suku “china atau tionghoa” mengalami kemajuan yang sangat pesat ternyata ada cerita di balik itu. tulisan ini bukan untuk memojokkan satu sama lain. tetapi sayang ingin menceritakan apa yang saya lihat. mari kita simak bersama.
Jaman kemajuan pada sekarang ini, kata orang sudah susah cari yang halal. apa kata mereka? “yang haram aja susah, apalagi yang halal” yah, itulah sedikit kata hati mereka yang menngalami kesulitan ekonomi. mereka sekakan terus terlindas oleh roda kehidupan, yang kian hari kian membesar, dan mereka kian hari kian di bawah alias tertindas. betapa tidak, begai mereka yang bermodal besar akan langsung menambah modal, agar bahkan rekan seprofesinya pun mati. sadis bukan.
kita mulai fenomena itu. anda salah satu pecandu hi-tech? mungkin ya mungkin tidak. bangsa kita orangnya adalah pecandu shooping, salah satunya pemakai alat-alat elektronik. salah satu diantara sekian banyak elektronik yang banyak di pakai adalah note book atau laptop, ini bagi mereka berkelas ekonomi menengah ke atas. pertanyaan besarnya adalah, kenapa harga laptop kayak harga kacang goreng? alias murah banget? ini faktanya! ketika anda akan membeli laptop/note book. anda akan di suguhnya kan dengan harga murah. dengan berbagai merk terkenal dan booming saat ini. bahkan ada penawaran up-grade RAM gratis dan berbagai bonusnya, wiiii…senangnya. tapi ingat. di balik itu ada yang mengancam kita. kabanyakan note book/laptop dengan harga murah itu adalah barang rakitan sendiri alias garansi toko, bukan garansi internasional. bisa di cek dan ricek. dengan merk, seri yang sama ke alamat situsnya langsung. sering bahkan sangat sering terjadi perbedaan. perbedaan itu misalnya adalah kapasitas hardisk, yang kita lihat di toko misalnya 80 GB ternyata dari pabrik menurut serinya adalah 120 GB, RAM nya dari pabrik adalah 1 GB setelah di toko hanya tinggal 512 MB, Processornya dari pabrik mungin GHZ nya 2.0 tetapi setelah di toko adalah 1.6 GHZ, Sistem operasi nya misalnya dari pabrik adalah linux setelah sampai toko adalah windows. gila kan? ini penipuan, kalau kita tidak cermat bertanya. kejadian ini saya lihat sendiri, sadis memang. tapi itulah keuntungan mereka. kebanyakan barang-barang tang mereka jual itu mereka beli kososong dan mereka rakit sendiri. walau dengan seri yang sama tetapi spek nya berbeda. bayangkan bila ini terjadi di seluruh indonesia, berapa rugi negara kita oleh cukai?
bebepa kelemahan setelah perubahan. satu hal yang sangat besar efeknya adalah sistem operasi. jika dari pabrik, hardware/seri laptopnya adalah rekomendasi sistem oprasi linux, setelah di toko ternyata berubah menjadi windows. ini akan berakibat fatal. laptop akan lambat, resiko cepat rusak lebih tinggi, karena ini tidak mendukung untuk menjalankan sistem operasi itu.
TIPS
1. tanyakanlah sistem garansi (apakah garansi toko/garansi internasional)
2. cek kembali barang itu lewat home page nya/ tanyakan teman yang lebih tau
3. pastikan merk harware sama dengan yang dari pabrik (cari tau dari home page nya)
4. mintalah kartu garansi
5. apabila ada sistem opearsinya langsung, tanyakan. apakah ada bawaan CD original CD Sistem operasi.
6. bila terjadi troble, jangan sok pinter meng otak-atik sendiri jika benar-benar tidak bisa, segera bawa ke toko dimana anda membeli.
semoga tips ini membantu
Catatan Pribadi Shodik Purnomo 