Sebuah penemuan terbaru bagi saya, dan mudah-mudahan ini akan membuka hati kita semua. sebagian teman, sanak saudara mungkin sudah mengetahui, tetapi ini hal baru bagi saya. sebuah penemuan fenomena baru.
Ketika suku “china atau tionghoa” mengalami kemajuan yang sangat pesat ternyata ada cerita di balik itu. tulisan ini bukan untuk memojokkan satu sama lain. tetapi sayang ingin menceritakan apa yang saya lihat. mari kita simak bersama.
INILAH GURINDAM DUABELAS NAMANYA
Segala puji bagi Tuhan seru sekalian alam serta shalawatnya Nabi yang akhirul jaman serta keluarganya dan sahabatnya sekalian adanya. Amma ba’du daripada itu maka tatkala sampailah Hijratun Nabi 1263 Sanah kepada dua puluh tiga hari bulan Rajab hari Selasa mana telah ta’ali kepada kita yaitu Raja Ali Haji mengarang satu gurindam cara Melayu yaitu yang boleh juga jadi diambil faedah sedikit-sedikit daripada perkataannya itu pada orang yang ada menaruh akal maka adalah banyaknya gurindam itu hanya duabelas pasal di dalamnya.
Pernah tahu bangsa yang sangat terkenal dengan kekejamannya? Bangsa yang telah membasmi kaum muslimin dengan jumlah yang fantastis? Jumlah yang sangat tinggi (dengan peralatan perang pada masa itu) dibanding apa yang telah dan sedang terjadi di Irak saat ini (dengan peralatan perang yang canggih)? Mereka adalah bangsa Tartar
sekian lama akhirnya sebuah komputer spesifikasi editing aku rancang. dan berdasarkan tes, ternyata komputer itu menpunyai kinerja yang bagus. kompatible antar hardware membuat jaringan menjadi sebuah kinerja yang prima. processor AMD X2 membuat hal menjadi sempurna, dengan dana yang menengah. AMD X2 3800+ menjadi sebuah otak ganda, yaitu core AMD manjadi lebih baik. ketika pertama kali di kenal AMD yang mempunyai banyak kelemahan, sekarang kita boleh puas pakai AMD. jaman lama telah berubah sehingga AMD menjadi processor yang mempunyai kinerja yang prima. di dukung dengan matherboard MSI K9N Ultra-2F, sehingga menjadikan kinerjanya lebih kepada grafis yang sempurna. kemampuan audio nya yang mempunyai 8 channel membuat dentuman bass dan drummya benar2 nyata. dan lengkingan gitarnya serasa lima centi dari telinga. di padankan lagi dengan RAM Visipro 1GB PC 5300, menjadikan loading grafis semakin cepat dan sempurna.
RUNDUNG MASALAH FILM
FFI, Proyek Kepentingan, politikus dan Bencana Alam Riau
Kemelut aur aura Riau seolah akan mencuat dan menjulang ke angkasa nasional Negara Kesatuan ini. Dan sekarang mahkota itu solah sudah di depan mata. Bisa di bayangkan ketika Jhon English merebut mahkota yang bukan menjadi haknya. Bahkan ketika itu semua harus berakhir dengan tawa, maka penonton memang kagum dan tertawa dengan lawakan Mr. Bean seorang dosen Universitas terkenal di luar negeri sono. Namun, bukan berarti membuat orang tertawa harus menegok profesi dan merasa gengsi. Dan memang seyogyanya memang begitu. Dan tidak ada lagi sebuah rasa yang selalu menjadikan manusia akan menjadi sedikit lebih angkuh. Namun terkadang memang kita menbutuhkan rasa itu, tapi entah waktunya kapan tidak bisa di pastikan.
Berpindahnya Festifal Independent ke Riau, seolah Riau akan memilih diantara dua mask. Yaitu antara mahkota atau topengnya arwana. Kajian itu tidak akan putus terkaji dalam kurun waktu hari ganjil paling kecil yaitu tiga hari, tetapi mungkin waktu sepasaran dan bahkan mungkin harus puasa mutih semuanya dulu. Karena Riau akan menyelenggarakan hajatan yang besar. Bahkan tamu-tamu luar Negara mungkin akan di undang. Yang jelas para peng-nggede dunia per-filman akan tampak di layer kaca daerah negeri Melayu ini. Bahkan teve daerah akan menjadi kebanggakan tersendiri ketika teve daerah tersebut mendapatkan moment penting dan sacral itu. Betapa tidak, sutradara muda dan tua, artis, actor-aktris, selebriti dan beserta crew akan menjadi tamu kehormatan. Sineas muda akan menjadi tamu istimewa di FFI ketika mereka mendapat anugerah mahkota kebanggaan dari kerja keras nya. Namun begitu ini adalah acara yang akan di pandang oleh tetangga Negara kita bahwa ternyata daerah bisa menjadi besar dengan share event dengan pusat. Dan itu menjadi satu point penting bagi Negara Kesatuan tercinta ini.
Di telisik lebih jauh ternyata ada sebuah unsur yang di dalamnya terkandung beberapa unsur lagi. Dan itu kita sebut saja kepentingan. Tentu disini kita akan mencari siapa yang punya kepentingan itu. Dan itu akan menjadi siapa yang punya hajatan dan tuan rumahnya. Nah, siapa beliau? Apa kepentingan itu akan bersifat jangka pendek atau panjang? Kalau jangka pendek apa yang menjadi targetnya dan kalau jangka panjang seperti apa goalnya? Dan apa yang menjadi target utama didalam kepentingan itu. Kursi, jabatan, money, royalty atau apa? Yang jelas di antara beberapa pertanyaan tadi ada salah satu dari target mereka. Dan itu semua masih menjadi tabir fatamorgana yang sangat samara, artinya belum bisa di tebak dengan akal telanjang yang selalu malu pada muka dan nurani insani.
Ketika sebuah film realita menjadi sebuah tontonan yang nyaman di tonton, karena kemasan di dalam ceritanya adalah sebuah realita kejadian sehari-hari. Maka tontonan itu menjadi budaya tonton masyarakat yang akan melekat dalam benak. Kenapa selalu sebuah realita yang di tonjolkan? Mengejar rating? Selalu berpesan tokoh film tua, bahwa di dalam film harus diketahui dan mudah di cerna “apa pesan moralnya”. Kalau memang produser atau sutradara bangga dengan Negara tercinta ini, artinya menginginkan kemajuan cara perfikir masyarakatnya. Sampai kapan realita itu harus muncul? Sampai hilang penontonnya? Kalau itu jawabannya, Negara kita akan maju sekitar seratus tahun lagi. Doktrin itu telah mendarah daging dalam insan masyarakat kita. Dan kita selalu menjadi yang ke dua. Tetapi ketika para sineas mudan ingin merubah itu, mereka terbentur tembok berlapis ganda. Dan itu menjadikan mereka harus melewati tembok-demi tembok yang berlapis ganda, entah berapa lapisannya hanya sineas lah yang tau. Ternyata kemasan realita harus di ubah sedikit demi sedikit, demi masa depan kemajuan masyarakat Negara Kesatuan kita ini.
Ketika belakangan ini Ibu kota di landa dengan linangan airmata. Maka rumah-rumah tidak bisa di ajak berlari mengejar mimpi. Ia harus duduk diam dan termeenung meresapi air mata Ibu kota. Banjir jawabannya. Apakah alam telah bosan bersahabat dengan kita atau ulah tangan manusia yang membuat alam murka? Carilah jawabnya sendiri tanpa harus mengganggu orang lain yang sedang memikirkan hal lain yang lebih penting. Bencana itu tidak memangdang di Ibu Kota ataupun di daerah terpencil, siapa berkhianat alam akan murka. Dan itulah yang terjadi setaip tahunnya di negeri melayu ini. Siapa yang menjadi pemimpin negeri melayu ini selalu hanya bisa memberikan bantuan bagi mereka yang terkena bencana, tetapi tidak bisa menanggulangi bencana tersebut. Apakah itu bagian dari kepentingan? Jawablah sendiri dengan merenungi tentang hakekat alam citaan tuhan yang mulia ini.
Shodik Purnomo
Komunitas Indie Campus Riau
(Komic Riau)
Catatan Pribadi Shodik Purnomo 
